BANDUNG
-ITB merupakan universitas ketiga di ASEAN yang berkolaborasi dengan
General Electric dalam Program Executive University. Program ini
sebelumnya diterapkan di National Universiy of Singapore dan Universiti
Teknologi PETRONAS Malaysia.
CEO yang juga
merangkap President GE, Handry Satriago mengatakan, kebutuhan terhadap
sumber daya manusia yang mumpuni sangat kritis, terutama di bidang
teknologi yang masih sangat kurang
.
"Kebutuhan terhadap talent sangat kritis. SDM yang ada di perusahaan biasanya itu-itu saja,"kata dia.
Padahal,
menurut Director Human Resources GE Caecilia Adinoto, sumber daya
manusia di Indonesia memiliki kualitas yang bagus. Tapi sayangnya
jumlahnya sangat kurang.
Untuk itu,
kerja sama dengan universita seperti ITB menjadi gerbong untuk menggodok
calon pemimpin masa depan di Indonesia. Mahasiswa yang terpilih di
program Executive University ini akan diberi mentoring dari GE leader.
"Mereka akan menjalani pelatihan, bisa ke Singapur, Malaysia, dan
Indonesia. Sekitar 6 sampai 9 mahasiswa ITB setiap tahunnya akan
mendapat program ini,"kata dia.
Mahasiswa
yang dipilih, tidak hanya dilihat dari prestasi akademik saja, tetapi
utamanya adalah jiwa kepemimpinan. "Kami akan pilih mahasiswa yang
berjiwa kepemimpinan tinggi,"kata dia.
Sementara
itu, pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan bagian
nilai dan budaya perusahaan di GE. Setiap tahunnya, GE berinvestasi
sebesar 1 miliar dolar Amerika untuk pelatihan dan pendidikan bagi
karyawan GE di seluruh dunia.
Pada awal
tahun ini, GE telah mengumumkan kerjasama dengan Garuda Indonesia, PLN
dan Pertamina untuk mengembangkan GE Learning and Technology Center di
Indonesia yang akan berfungsi sebagai pusat pengembangan kepemimpinan
dan teknik, serta alih teknologi untuk teknologi terapan dari GE.[Oksi Juniardi/Net]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar